Pada tanggal 17 Februari 2008 Kosovo memerdekakan diri dari Serbia. Kosovo telah menempuh jalan terjal untuk menempuh kemerdekaannya. Usaha pertama pada tahun 1990 gagal karena diserbu Serbia. Pertarungan yang tidak seimbang antara Serbia dan gerilyawan Kosovo atau KLA ini menimbulkan tragedi pembantaian dan pengungsian besar-besaran. NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat mengusir Serbia dengan serangan udara selama 78 hari. Kosovo kemudian berada di bawah perlindungan PBB dan NATO. Usaha kemerdekaan Kosovo kali ini mendapat dukungan hampir sepertiga negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Sedangkan negara yang menolaknya adalah Serbia dan Rusia. Serbia sangat marah terhadap Amerika yang mengakui kemerdekaan Kosovo sampai-sampai memanggil pulang duta besarnya yang bertugas di Amerika.
Pemerintah Indonesia sendiri sampai saat ini bersikap hati-hati dalam mengakui kemerdekaan Kosovo walaupun ada desakan dari beberapa kalangan agar Indonesia segera mengakui kemerdekaan Kosovo.
3. Montenegro. Juni 2006
Selama beberapa abad Montenegro merupakan sebuah prinsipalitas merdeka de facto yang diatur oleh sebuah penguasa dan dinasti berdasar keturunan. Negara ini mendapatkan pengakuan internasional de jure tentang kemerdekaannya, setelah Krisis Timur (1875-1878), di Kongres Berlin. Pada 28 Agustus 1910, penguasa Montenegro Pangeran Nikola Petrović Njegoš menyatakan sendiri sebagai Raja. Sebuah negara merdeka sejak Zaman Pertengahan hingga tahun 1918, negara ini lalu menjadi bagian dari negara Yugoslavia dan tergabung ke dalam wilayah Serbia dan Montenegro. Antara 1945 dan 1992, Montenegro merupakan bagian dari Republik Federal Sosialis Yugoslavia. Dari 1992 hingga 2003, Montenegro bergabung dengan Serbia untuk membentuk Republik Federal Yugoslavia. Pada tahun 2003 Republik Federal Yugoslavia kemudian diubah sehingga hubungan antara Serbia dan Montengero lebih terpisah dan namanya berubah menjadi Serbia dan Montenegro.
Serbia dan Montenegro eksis dari 2003 hingga 2006 saat Montenegro memutuskan untuk memisahkan diri melalui sebuah referendum. Oleh sebuah referendum yang dilaksanakan pada 21 Mei 2006, Montenegro mendeklarasikan kemerdekaannya pada 3 Juni 2006.
4. Serbia. Juli 2006
Negara modern Serbia lahir di tahun 1817 menyusul Pemberontakan Serbia Kedua. Kemudian, negara ini memperluas wilayahnya ke selatan dengan menguasai Kosovo dan Metohija, Raška dan Macedonia di tahun 1912. Terakhir, Vojvodina (bekas salah satu daerah otonomi dalam propinsi Habsburg bernama Voivodship Serbia dan Tamiš Banat) memproklamasikan pemisahan dirinya dari Austria-Hungaria dan bergabung kembali dengan Serbia di tahun 1918. Perbatasan negara Serbia saat ini ditetapkan menyusul berakhirnya Perang Dunia Kedua ketika Serbia menjadi sebuah unit federal dalam Republik Federal Sosialis Yugoslavia. Serbia menjadi negara merdeka lagi di tahun 2006 setelah Montenegro meninggalkan Uni Negara Serbia dan Montenegro yang lahir setelah bubarnya Yugoslavia di era 1990-an.
5. Timor Leste. Mei 2002
Mungkin yang ini sudah tidak asing dengan negara ini yang dulu menjadi salah satu bagian dari negara kita.
Timor Leste dulu adalah salah satu provinsi di Indonesia, Timor Leste secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Sebelumnya bernama Provinsi Timor Timur, ketika menjadi anggota PBB, mereka memutuskan untuk memakai nama Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi negara mereka.
6. Eritrea. Mei 1993
Adalah sebuah negara yang terletak di bagian timur laut Afrika. Eritrea berbatasan dengan Sudan di sebelah barat, Ethiopia di selatan, dan Djibouti di tenggara. Laut Merah di sebelah timur Eritrea memisahkan negara itu dengan kawasan Timur Tengah. Bagian timur dan timur laut negara ini mempunyai garis pinggir laut yang panjang yang menghadap Laut Merah, betul-betul berhadapan dengan Arab Saudi dan Yaman. Kepulauan Dahlak dan banyak pulau di Kepulauan Hanish merupakan sebagian Eritrea.
Eritrea digabungkan menjadi sebuah koloni oleh Kerajaan Italia pada tanggal 1 Januari 1890. Negara bangsa modern Eritrea mencapai kemerdekaan dari Ethiopia pada tanggal 24 Mei 1993 setelah berperang selama 30 tahun dari 1961 hingga 1991. Eritrea secara resmi merupakan sebuah demokrasi parlementer yang terdiri dari enam kawasan, tetapi kini berfungsi sebagai sebuah negara satu partai. Eritrea adalah sebuah negara yang banyak memiliki bahasa dan budaya dengan dua agama utama serta sembilan suku, dengan masing-masing dari mereka bertutur dalam bahasa yang berlainan. Negara ini tidak mempunyai bahasa resmi, tetapi menggunakan tiga bahasa kerja, yaitu bahasa Tigrinya, bahasa Arab, dan bahasa Inggris. Bahasa keempat, yaitu bahasa Italia, kadang-kadang juga digunakan untuk perdagangan.
7. Republik Ceko & Slovakia 1993
adalah sebuah negara di Eropa Tengah yang terbentuk setelah bubarnya negara Cekoslowakia. Negara ini berbatasan dengan Jerman di sebelah barat dan utara, dengan Polandia di sebelah utara, dan dengan Austria di sebelah selatan.
Dahulu negara ini bernama Cekoslovakia namun Pada 1 Januari 1993 negara ini secara damai pecah menjadi dua, menciptakan Republik Ceko dan Republik Slowakia yang merdeka.
8. Bosnia dan Herzegovina. Maret 1992
Setelah Yugoslavia terpecah-belah pada tahun 1991 setelah runtuhnya rezim-rezim Komunis di Eropa Timur. Mengikuti contoh Kroasia dan Slovenia, pada bulan Maret 1992 Bosnia dan Herzegovina menyatakan kemerdekaannya melalui referendum yang diikuti oleh masyarakat Muslim dan Kroasia Bosnia. Hal tersebut ditentang oleh penduduk Serbia yang ingin menguasai seluruh wilayah eks Yugoslavia.
Kroasia adalah negara berbentuk bulan sabit di Eropa berbatasan dengan Laut Tengah di sebelah selatan, Eropa Tengah di utara dan Balkan di tenggara. Ibu kotanya adalah Zagreb. Dalam sejarahnya, negara ini merupakan negara republik untuk Republik Sosialis Federal Yugoslavia. Negara ini melepaskan diri dan memperoleh kemerdekaan pada Oktober 1991 dan merupakan kandidat dari anggota Uni Eropa.
Kroasia telah diakui secara internasional pada 15 Januari, 1992, oleh Uni Eropa dan PBB, di saat ketika ia tidak memiliki kedaulatan penuh selama lebih dari 1/3 wilayah-nya, Indonesia adalah Negara pertama yg mengenali dan mengakui 1/3 wilayah Kroasia pada 19 Desember 1991 (disini indonesia berperan besar dlm mengakui kedaulatan wilayah kroasia dan sampai saat ini hubungan kedua negara sangat harmonis)
10. Republik Makedonia. April 1991
Makedonia merayakan kemerdekaan pada tanggal 8 September 1991, dinamakan Hari Kemerdekaan, setelah diadakannya referendum untuk meraih kemerdekaan atau tetap membentuk federasi Yugoslavia. Perayaan mulanya pemberontakan Ilinden-Preobrazhenie yang bertepatan dengan hari Santo Eliyah pada tanggal 2 Agustus juga dirayakan sebagai hari kemerdekaan secara luas di Makedonia.
Republik Makedonia tetap damai dan aman walaupun pada awal tahun 1990-an terjadi perang Yugoslavia. Masalah sengketa perbatasan dengan Yugoslavia sudah terlebih dahulu diselesaikan dengan menyetuji garis demarkasi antar dua negara. Hubungan antar Yugoslavia dan Makedonia sempat terganggu akibat 300.000 etnik Albania yang memasuki Makedonia pada Perang Kosovo tahun 1999. Walaupun banyak etnik Albania yang kembali ke asalnya setelah Perang Kosovo usai, tapi ada beberapa etnik Albania yang menjadi radikal dan memberontak untuk membuat sebuah Republik untuk etnik Albania di Makedonia.