Walau Ruang Terbuka Hijau Semarang masih bisa memenuhi kuantitas sebesar 52% pada tahun 2006 akan tetapi secara kualitas masyarakat kurang bisa merasakannya. Paling tidak dari sisi saya warga kota yang ingin menikmati ruang hijau di Semarang. Goa Kreo yang biasanya saya jadikan tempat menikmati hijaunya taman kota (walau jauh) sekarangpun akan beralih fungsi menjadi sebuah bendungan. Bayangkan saja berapa banyak habitat yang akan hilang karena bendungan ini. Kebutuhan akan ruang hijau di tengah kota sebenarnya diperlukan warga semarang selain untuk menambah kesejukan udara kota juga sebagai lahan rekreasi warga.
Saya melihat banyak sekali warga semarang yang datang ke pusat perbelanjaan bersama keluarga hanya untuk berjalan-jalan dan membawa anak-anak mereka. Jika ada taman kota yang baik pastilah mereka akan lebih memilih taman kota dibandingkan berjalan di pusat perbelanjaan.
Saya pernah tinggal walau hanya sebentar di sebuah kota besar yang amat sangat modern dan padat seperti Tokyo. Bahkan di kota yang sangat padat ini mereka masih mempunyai taman kota (Yoyogi Koen) yang amat besar ditengah kota. Semoga PemKot Semarang dengan cepat menyadari kebutuhan masyarakat ini daripada membangun sebuah pusat perbelanjaan lagi.
Saya pernah tinggal walau hanya sebentar di sebuah kota besar yang amat sangat modern dan padat seperti Tokyo. Bahkan di kota yang sangat padat ini mereka masih mempunyai taman kota (Yoyogi Koen) yang amat besar ditengah kota. Semoga PemKot Semarang dengan cepat menyadari kebutuhan masyarakat ini daripada membangun sebuah pusat perbelanjaan lagi.
Nanem pohon untuk mengurangi dampak pemanasan global..? SUPER EFEKTIF! Kita lihat di sini bukan kuantitas pohon yang ditanam, tapi kualitas dan maintenance dari penanaman pohon itu sendiri. Misalnya, mau jalanan adem tapi nanemnya pohon cabe, et dah kayaknya kurang ngepek ya bapak bapak.. ibu2.. Nah tapi kalo misalnya di jalan besar (khususnya perkotaan) mau ditanem pohn, tanemlah pohon2 yang emang banyak manfaatnya. Misalnya aja pohon Trembesi yang menghisap C02 berton-ton dalam setahun. Itu baru satu pohon lho! Gimana kalo banyak pohon..?
Dan karena Titi, saya melakukan riset kecil terhadap pohon trembesi ini. Nama latin pohon trembesi ini adalah Samanea Saman (Rain Tree). Pohon ini aslinya hidup di Amerika Selatan dan sekarang secara natural juga hidup dalam cuaca tropis. Secara natural bisa mencapai pertumbuhan sampai ketinggian 25 meter dan diameter 30 meter.
Disebut Pohon Hujan (Rain Tree) karena air yang sering menetes dari tajuknya yang disebabkan kemampuannya menyerap air tanah yang kuat. Daunnya juga sangat sensitif terhadap cahaya dan menutup secara bersamaan dalam cuaca mendung (ataupun gelap) sehingga air hujan dapat menyentuh tanah langsung melewati lebatnya kanopi pohon ini. Rerumputan juga berwarna lebih hijau dibawah pohon hujan dibandingkan dengan rumput disekelilingnya.
Pohon ini memang diperuntukkan bagi ruang publik yang sangat luas seperti taman atau taman, halaman sekolah (jika masih ada halaman sekolah yang besar disini *meringis*) ataupun pekarangan rumah yang mempunyai area tanah yang sangat luas.
Ciri pohon trembesi ini sangat mudah dikenali dari karakteristik dahan pohonnya yang akan membentuk seperti bentuk payung. Dan pohon trembesi ini akan tumbuh melebar melebihi ketinggian pohonnya (gak kebayang ademnya kalau ditanam di tengah lapangan Simpang Lima). Dinegara asalnya pohon ini dipergunakan sebagai pohon penyejuk di perkebunan maupun taman.
Selain kelebihan diatas ternyata pohon trembesi juga mampu menyerap CO2 puluhan kali dari pohon biasa. Pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondiokasida setiap tahunnya. Bandingkan dengan pohon biasa yang rata-rata mampu menyerap 1 ton CO2 dalam 20 tahun masa hidupnya. Mungkin karena kemampuan menyerap CO2 inilah maka pemerintah meluncurkan program Penanaman 1 Miliar Pohon tahun 2010 dengan trembesi sebagai pohon utama untuk ditanam.
Tetap masih ada pro dan kontra terhadap penanaman pohon trembesi ini. Yang pertama karena kemampuan pohon trembesi menyerap air tanah yang sangat kuat sehingga ditakutkan malah akan mengurangi ketersediaan air tanah. Yang kedua karena tanaman yang hidup dibawah pohon trembesi tidak akan dapat bertahan karena perindang yang cukup lebat sehingga tanaman dibawahnya tidak mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
Kalau menurut saya, asalkan pohon ini tidak ditanam secara membabi buta dan memperhatikan keragaman hayati daerah setempat makan pohon trembesi ini akan sangat bermanfaat. Memperhatikan keragaman hayati setempat inilah yang saya harapkan dari Pemerintah Pusat maupun kota ketika hendak menanam pohon trembesi ini sebagai pohon utama program penghijauan di tahun ini.
Ngomong-ngomong soal tanaman, sayapun punya tanaman yang sehebat pohon trembesi ini hihi~. Maksud saya dengan halaman rumah saya yang sangat kecil ini saya mempunyai tanaman yang daunnya mampu melebihi tingginya pohon cemara saya. Sehingga kalau tidak dipotong secara teratur pohon cemaranya akan kalah. Tetapi saya tidak tahu nama jenis tanaman ini. Ada yang tahu namanya? Dan yang lebih penting lagi sudahkah kamu menanam pohon tahun ini?
Ngomong-ngomong soal tanaman, sayapun punya tanaman yang sehebat pohon trembesi ini hihi~. Maksud saya dengan halaman rumah saya yang sangat kecil ini saya mempunyai tanaman yang daunnya mampu melebihi tingginya pohon cemara saya. Sehingga kalau tidak dipotong secara teratur pohon cemaranya akan kalah. Tetapi saya tidak tahu nama jenis tanaman ini. Ada yang tahu namanya? Dan yang lebih penting lagi sudahkah kamu menanam pohon tahun ini?